PROJECT
-Memberikan bantuan modal usaha, alat produksi, atau infrastruktur usaha kepada UMKM.
-Pelatihan dan bimbingan.
-Memberikan pelatihan manajemen usaha, pemasaran, keuangan, atau teknologi informasi kepada UMKM.
-Membantu UMKM menemukan pasar yang lebih luas, baik lokal maupun nasional international.
-Peningkatan kualitas produk melalui pelatihan atau konsultasi untuk kualitas produk UMKM agar lebih kompetitif. -Melakukan kerja sama dengan pemerintah, BUMN, atau lembaga keuangan untuk mendapatkan dukungan dana tambahan.
01
Pengembangan UMKM:


02
Pemberdayaan Perempuan
-Memberikan pelatihan dan dukungan kepada perempuan untuk mengembangkan usaha kecil, seperti usaha kuliner, kerajinan tangan, atau pertanian & ekonomi sirkular tentang sampah daur ulang.
-Peningkatan akses perempuan terhadap permodalan melalui program kredit atau bantuan modal.
-Peningkatan keterampilan perempuan dalam berwirausaha: dengan memberikan pelatihan dan bimbingan kepada perempuan untuk meningkatkan keterampilan dalam berwirausaha.
03
Pengembangan Usaha Berbasis Komunitas seperti Koperasi.
-Membentuk atau mengembangkan koperasi yang berfokus pada pengembangan usaha berbasis komunitas, seperti koperasi simpan pinjam, koperasi produksi, atau koperasi pemasaran.
-Membangun PLUT yang memberikan layanan terpadu kepada UMKM, seperti pelatihan manajemen dan bimbingan, akuntasi, permodalan, dan pemasaran. bagi pengurus, pengawas, manager & seluruh pengelola/karyawan koperasi.
04
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa
-Peningkatan infrastruktur desa:
-Meningkatkan infrastruktur desa, seperti jalan, jembatan, atau irigasi, untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal.
-Pemberdayaan petani:
Memberikan bantuan kepada petani, seperti bibit unggul, pupuk, atau alat pertanian, untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Pengembangan agrobisnis:
-Mendorong pengembangan agribisnis di desa, seperti pembentukan kelompok tani, pengolahan hasil pertanian, atau pemasaran produk pertanian.
-Pengembangan pariwisata dengan membangun atau mengembangkan pariwisata desa untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Berikut beberapa proyek yang akan dilakukan oleh Perkumpulan Garuda Indonesia Maju, yaitu:
05
-Membangun usaha agribisnis yang dikelola bersama para aktivis kerohanian yg ada di mesjid, gereja,pure, vihara dll untuk meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat sekitar.
-Membantu masyarakat miskin dengan berbagai kegiatan sosial dari masing² komunitas melalui masjid, gereja, pure & wihara untuk kesejahteraan masyarakat..
-Meningkatkan peranan dari tokoh agama & tokoh masyarakat dalam memberikan motivasi bagi kaum muda untuk terus berinovasi di berbagai bidang sehingga dapat menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat.
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Masjid, Gereja, Pure Wihara dll.
06
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
-Memberikan pelatihan dan pengembangan kompetensi kepada UMKM untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
-Peningkatan keterampilan kewirausahaan:
Memberikan pelatihan dan bimbingan kepada masyarakat untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam berwirausaha.
07
-Membantu UMKM untuk mengembangkan produk lokal yang memiliki nilai tambah dan daya saing tinggi.
-Membantu UMKM untuk memasarkan produk lokal ke pasar yang lebih luas.
-Membangun bekerja sama dengan produsen lokal yang ada untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk lokal.
-Memberikan pendidikan & pelatihan serta bimbingan sekaligus magang kepada UMKM untuk belajar membuat produksi yg bernilai tinggi tapi dengan biaya produksi yang murah.
Pembuatan Produk Lokal yang bernilai tinggi
Pemberdayaan ekonomi rakyat & peningkatan mutu sumber daya manusia dapat di lakukan dengan pengembangan usaha mikro dan kecil (UMKM), pelatihan kewirausahaan, akses permodalan, dan peningkatan kualitas produk. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
DEFINISI








08
Pengembangan UMKM di Sektor Industri Kerajinan
- Pengembangan UMKM, di sektor pertanian dapat dilakukan melalui berbagai cara; Pelatihan, dukungan finansial, pengembangan infrastruktur, dan peningkatan pemasaran produk melalui peningkatan produktivitas daya saing serta kesejahteraan petani.
Pelatihan dan pengembangan SDM,
Pelatihan teknis.
Pelatihan bisnis.
Pembinaan kelompok.
Dukungan Finansial,
Kredit usaha.
Subsidi.
Dana bergulir.
Pengembangan infrastruktur,
Jalan akses.
Sistem irigasi.
Gudang dan fasilitas pasca panen.
Peningkatan pemasaran,
Pemberdayaan agro industri untuk peningkatan nilai tambah produk pertanian seperti pengolahan makanan, minuman dan produksi olahan lainnya.
Pemasaran digital.
Jaringan pemasaran.
Inovasi produk.
Promosi produk.
Regulasi dan kebijakan, yang mendukung pengembangan UMKM pertanian seperti kemudahan perizinan insentif pajak dan perlindungan hukum.
Monitoring dan evaluasi.
Dengan berbagai proyek di atas ini, maka organisasi Perkumpulan Garuda Indonesia Maju (GAIM) dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka melalui pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan & berkesinambungan.
09
Pengembangan UMKM di Sektor Perikanan
- Pengembangan UMKM di sektor perikanan sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi terutama desa pesisir.
Langkah-langkah Pengembangan UMKM Perikanan:
Pemerintah diharapkan memberikan modal yang murah dan mudah bagi UMKM disektor perikanan melalui kerjasama dengan perbankan.
Pemberdayaan UMKM dilakukan melalui peningkatan kemampuan pengelolaan usaha, alih teknologi, dan peningkatan kapasitas produksi.
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan dan peningkatan pengetahuan tentang pengelolaan usaha perikanan.
Pemanfaatan potensi sumber daya perikanan secara optimal, termasuk pengelolaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Memperluas jaringan kerjasama dalam pengembangan usaha perikanan, baik dengan pemerintah, swasta, maupun antar UMKM.
UMKM perikanan perlu terus berinovasi dalam produk, pemasaran, dan pelayanan konsumen untuk meningkatkan daya saing.
Pengembangan Unit Pengolahan Ikan (UPI) Mikro-Kecil-Menengah (UMKM) potensial di berbagai provinsi.
Mendorong UMKM untuk memenuhi persyaratan administrasi agar bisa mengakses layanan perbankan dan mendapatkan perizinan usaha.
Contoh UMKM Perikanan:
Budidaya Ikan:
Usaha budidaya ikan, seperti budidaya ikan lele, nila, gurami, dan ikan hias.
Pengolahan Ikan:
Usaha pengolahan ikan, seperti pembuatan ikan asin, kerupuk ikan, abon ikan, dan produk olahan lainnya.
Perikanan Tangkap:
Usaha penangkapan ikan, termasuk usaha penangkapan dan pengangkutan ikan secara terpadu.
Peran UMKM Perikanan:
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi: UMKM perikanan merupakan salah satu mesin penggerak ekonomi, terutama di daerah pesisir.
Penyerapan Tenaga Kerja:
UMKM perikanan memiliki peran penting dalam penyerapan tenaga kerja, terutama di daerah pesisir.
Peningkatan PDB:
UMKM perikanan berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Keberlanjutan Lingkungan:
Pemilihan produk perikanan berkelanjutan dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
10
Pengembangan UMKM di Sektor Peternakan
-
11
Pengembangan UMKM di Sektor Pertanian
- Pengembangan UMKM di sektor peternakan dapat di lakukan melalui:
Peningkatan partisipasi masyarakat:
Mengajak masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan peternakan dengan pelatihan dan pendampingan.
Membangun kelompok tani peternak atau koperasi untuk memudahkan akses ke modal dan informasi serta pemasaran.
Dukungan pemerintah dan lembaga keuangan:
Pemanfaatan program pemerintah, seperti bantuan Presiden produktif usaha Mikro dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Mencari bantuan dari lembaga keuangan seperti bank BRI yang memiliki program khusus untuk UMKM peternakan.
Pengembangan infrastruktur dan SDM:
Menyediakan sarana prasarana seperti; kandang, alat produksi dan akses air bersih.
Meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan dan pendampingan.
Pemasaran dan riset pasar:
Melakukan riset pasar untuk mengetahui kebutuhan dan preferensi konsumen.
Mempromosikan produk peternakan melalui media sosial dan pameran.
Kolaborasi dan sinergi:
Membangun kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha peternakan.
Mengintegrasikan bisnis pelaku UMKM dalam cluster atau kelompok usaha untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.
Inovasi dan teknologi:
Menerapkan teknologi tepat guna dalam proses produksi seperti; penggunaan teknologi, pengolahan limbah ternak.
Menggunakan media sosial untuk memasarkan hasil peternakan dan menjangkau pelanggan.
Contoh usaha perternakan:
Ternak ayam pedaging.
Ternak ayam petelur.
Ternak kambing.
Ternak Sapi Pedaging.
Dan lain sebagainya.
- Adalah melibatkan proses peningkatan kualitas dan daya saing produk kerajinan serta peningkatan keterampilan/pengetahuan perajin.
Berikut beberapa aspek penting dalam pengembangan industri kerajinan :
Peningkatan kualitas dan daya saing produk :
Inovasi dan kreativitas; perajin perlu terus mengembangkan produk baru untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berubah.
Peningkatan keterampilan dan pengetahuan; perajin perlu mendapatkan pendidikan dan latihan untuk keterampilan dan pengetahuan mereka dalam proses Produksi, Desain dan Pemasaran.
Penggunaan bahan baku yang berkualitas; perajin perlu menggunakan bahan baku yang berkualitas sehingga produksinya memiliki kualitas tinggi.
Keterampilan dan pengetahuan perajin :
Pelatihan dan pendidikan.
Workshop dan seminar; perajin perlu mengikuti workshop dan seminar yang di laksanakan oleh pemerintah atau lembaga terkait, untuk mendapatkan informasi terbaru tentang teknologi kerajinan.
Promosi dan pemasaran :
Pameran dan event.
Pemasaran online.
Kemitraan toko dan retail.
Promosi di media.
Dukungan pemmerintah dan lembaga:
fasilitas UMKM; Pemerintah perlu memberikan fasilitas bagi UMKM di sektor kerajinan seperti pelatihan, pendampingan, akses permodalan dan pemasaran.
Pemerintah membuat kebijakan mendukung pengembangan industri kerajinan seperti insentif pajak dan kemudahan ijin usaha.
Peningkatan keterlibatan masyarakat :
Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kerajinan dalam budaya dan perekonomian.
Peningkatan partisipasi masyarakat.









































Pengembangan Ekonomi Sirkular
Pengembangan Ekonomi Sirkular.
Pengembangan Ekonomi Sirkular adalah: Model ekonomi yang bertujuan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi sambil mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam perekonomian selama mungkin, sehingga meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan.
Prinsip-prinsip:
●. Pencegahan limbah .
●. Pemafaatan kembali produk.
●. Daur ulang.
Aplikasi/Penerapan:
●. Desain produk yang ramah lingkungan dan mudah didaur ulang.
●. Proses produksi yang efisien dan menggunakan energi terbarukan.
●. Menggunakan kembali produk bekas atau bahan bekas untuk membuat produk baru.
●. Memproses limbah menjadi bahan baku baru.
●. Menciptakan sistem pengelolaan limbah yang efisien dan berkelanjutan.
Manfaat:
●. Mengurangi limbah: Meminimalkan jumlah limbah yang berakhir di tempat pembuangan sampah.
●. Menghemat sumber daya: Menggunakan sumber daya alam secara lebih efisien dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya baru.
●. Meningkatkan efisiensi: Mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas.
●. Mendorong inovasi: Menciptakan peluang baru bagi bisnis untuk mengembangkan produk dan layanan yang lebih berkelanjutan.
●. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat: Menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kualitas hidup.
Peran Pemerintah:
●. Kebijakan dan regulasi: Mengembangkan kebijakan dan regulasi yang mendukung penerapan ekonomi sirkular.
●. Membangun infrastruktur daur ulang dan pengelolaan limbah.
●. Mendorong kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.
Peran Sektor Swasta:
●. Mengembangkan teknologi yang mendukung penerapan ekonomi sirkular.
●. Mendesain produk yang ramah lingkungan dan mudah didaur ulang.
●. Mengadopsi model bisnis yang berkelanjutan dan sirkular.
Peran Masyarakat:
●. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ekonomi sirkular.
●. Mengadopsi praktik sirkular dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengurangi konsumsi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang.
●. Mengelola limbah secara bertanggung jawab.
Contoh-contoh:
~ Penyortiran sampah:
Penyortiran sampah di rumah untuk memisahkan sampah yang dapat didaur ulang dari sampah organik.
~ Penggunaan kembali produk:
Menggunakan kembali barang-barang bekas, seperti botol plastik atau pakaian, untuk tujuan yang berbeda.
~ Daur ulang sampah:
Mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang dan mengirimkannya ke fasilitas daur ulang.
~ Pembuatan kompos:
Membuat kompos dari sampah organik untuk dijadikan pupuk.
~ Penggunaan kendaraan umum:
Menggunakan transportasi umum untuk mengurangi emisi karbon dan penggunaan bahan bakar.
12
13
Pengembangan Ekonomi Gen-Z dan Millenial
Pengembangan Ekonomi Gen Z & Milenial.
Generasi Z dan Milenial memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi digital Indonesia, terutama melalui adopsi teknologi, perubahan pola konsumsi, dan kontribusi pada ekonomi kreatif. Generasi Z, dengan kefasihan digitalnya, mendorong pertumbuhan ekonomi melalui e-commerce, gig economy, startup berbasis teknologi, dan ekonomi kreatif. Milenial juga berperan penting dalam inovasi dan perubahan perilaku konsumsi, terutama dalam hal belanja online.
1.Adopsi Digital dan Perubahan Pola Konsumsi:
●.Generasi Z dan Milenial lebih cenderung berbelanja online melalui platform e-commerce daripada toko fisik.
●.Kecenderungan belanja online ini mendorong pertumbuhan e-commerce di Indonesia.
●.Generasi muda juga lebih terbuka terhadap produk-produk baru dan inovatif yang muncul di dunia digital.
2.Kontribusi pada Ekonomi Kreatif; Generasi Z dan Milenial memiliki peran besar dalam mengembangkan ekonomi kreatif melalui konten digital, desain, dan karya kreatif lainnya.
Mereka menjadi konsumen utama produk-produk kreatif dan juga kreator konten yang populer.
Contohnya, Gen Z lebih tertarik pada fashion digital dan produk yang dapat mencerminkan identitas diri.
3.Peran dalam Gig Economy: Gig economy (ekonomi serabutan atau ekonomi gig) adalah istilah yang merujuk pada model kerja di mana orang bekerja sebagai pekerja lepas) atau freelancer untuk proyek-proyek jangka pendek, bukan sebagai karyawan tetap pada suatu perusahaan.
●.Generasi Z dan Milenial sering terlibat dalam gig economy, yang memungkinkan mereka bekerja secara fleksibel dan mandiri.
●.Platform online dan aplikasi yang mendukung gig economy memberikan peluang kerja baru bagi generasi muda.
●.Meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja bagi generasi muda.
4.Potensi dan Tantangan; Generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia di masa depan.
Namun, mereka juga menghadapi tantangan seperti utang pinjaman mahasiswa dan kesulitan memasuki dunia kerja.
Pendidikan dan pengembangan keterampilan digital menjadi penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan ekonomi.
5.Peran Pemerintah dan Masyarakat:
●.Pemerintah dapat mendukung perkembangan ekonomi generasi muda melalui kebijakan yang mendorong inovasi, pendidikan, latihan dan lapangan kerja.
●.Masyarakat juga berperan penting dalam memberikan dukungan dan kesempatan bagi generasi muda untuk berkarya dan berinovasi.
●.Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan generasi muda sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kesimpulan:
Generasi Z dan Milenial memiliki peran krusial dalam perkembangan ekonomi digital Indonesia. Dengan memanfaatkan kelebihan mereka dalam hal adopsi digital, kreativitas, dan inovasi, generasi muda dapat menjadi kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Meskipun menghadapi tantangan, generasi muda memiliki potensi besar untuk mencapai kesuksesan dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi negara.














PERKUMPULAN
GARUDA INDONESIA MAJU
JL. Bandengan Selatan 12M , 11240
Jakarta Barat, DKI Jakarta
Hubungi kami: +6281283209496, +6282123068485, +62811110172, +6283896697459
Email: go.gaim3107@gmail.com


Terkini